Jumat, April 19
Shadow

H. AHMAD TOHARI: “BANGSA KITA TENGAH MENGHADAPI DUA KRISIS”.

H. Ahmad Tohari saat menyampaikan  petuah dalam acara rilis buku novel Garis Jingga  karya Jufri Fatsanjani di Umah Sastra Ahmad Tohari Minggu 29/8/21.(sh).

Selarasindo.com–Sastrawan kondang asal Banyumas Jawa Tengah H. Ahmad Tohari Minggu 29/8/21 berkunjung ke Umah Sastra  Ahmad Tohari di wahana wisata edukasi Agro Karang Penginyongan didesa Karangtengah Cilongok Banyumas Jawa Tengah. Kehadirannya dalam rangka peluncuran buku novel perdana karya Jufri Fatsani berjudul Garis Jingga.

Dalam sambutannya H. Ahmad Tohari ingin mengingatkan  kepada semua saja bahwa bangsa kita sedang menghadapi dua krisis. Pertama, krisis Corona yang tidak bisa diabaikan. Kedua adalah krisis literasi.

H. Ahmad Tohari menerima buku karya Jufri Fatsanjani berjudul Garis Jingga dalam rilis perdana di Umah Sastra Ahmad Tohari wahana wisata edukasi Agro Karang Penginyongan Minggu 29/8/21. (Sh)

Krisis literasi adalah rendahnya minat membaca apalagi menulis. Literasi dinegara kita ini termasuk sangat rendah dibanding negara lain.

Saat ini Indonesia berada pada urutan ke 60 dalam lebel literasi. Memang ada negara  yang literasinya  lebih buruk dari indonesia apalagi Singapura yakni Bocwana di pedalaman Afrika.

“Maka kalau Umah Sastra ini bisa menginspirasi para pegiat sastra untuk mengejar ketertinggalan dalam literasi, maka itu bagus sekali. Dan kita harus percaya kepada pepatah lama yang berbunyi, mulailah dari dirimu sendiri.” ujar sastrawan yang kini berusia 73 tahun namun masih segar enerjik dan terus berkarya ini.

Tentang rendahnya minat baca di negara kita ini H. Ahmad Tohari mengungkapkan pengalaman pribadinya ketika mendapat tamu empat siswa dari salah satu SMA Negeri. Mereka membawa buku berjudul Mata Yang Enak Dipandang yang masih dalam kemasan plastik.

Setelah ngobrol agak lama Ahmad Tohari bertanya pada siswa tersebut. Apa tujuan anda datang kesini?

” Saya ingin  bertemu Bapak.” jawabnya.

Kenapa ingin bertemu saya?

” Bapak kan orang terkenal. Mau foto2  bersama bapak.” jawabnya lagi.

Kepada siswa tersebut kemudian ia mengatakan, “Buku yang dibawa kan belum dibaca?” Mereka pun terdiam. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa yang datang ke rumahnya itu lebih konsen pada foto bersama dibanding dengan membaca bukunya.

Menyambut gembira. 

Oleh karenanya, H. Ahmad Tohari menyambut gembira atas rilisnya buku Garis Jingga karangan Jufri Fatsanjani ini. Ia berharap karyanya bisa menambah koleksi di khasanah sastra Indonesia.

“Saya menyambut gembira setiap kelahiran pengarang baru. Termasuk nak Jufri Fatsanjani ini. Semoga mereka terus berkembang, ” ujarnya (Saring Hartoyo).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.