
Selarasindo.com–Dewan Pengawas TVRI Kabul Budiono bersama Kepala TVRI Jateng dan tamu undangan serta penggemar wayang kulit Sabtu 14 Mei 2022 menikmati kiprah dalang milenial dari Jakarta, Herjuno Prama Reza Fadliansah yang menampilkan lakon ‘Gatutkoco Senopati’ yang disiarkan langsung dan life streaming oleh TVRI Jateng.
Acara digelar di Pendapa Banyumudal dalam rangka silaturahmi sekaligus temu kangen penggemar wayang kulit yang selama pandemi ini vakum.
Dalam dalam acara Limbukan (Hiburan) Kabul Budiono juga ikut memeriahkan bergabung dengan sesinden, lengger, pelawak seperti Abimanyu, Agnes dan lainnya dengan penuh canda tawa yang membuat suasana semakin meriah.
Usai acara Kabul Budiono mengungkapkan kesannya tentang kiprah Prama dalam memainkan wayang kulit. Menurutnya kiprah Prama baik dalam antawecana maupun olah sabet semakin lama semakin baik. Dan setiap penampilan selalu ada kreasi – kreasi baru yang tidak dibayangkan. Sebagai anak milenial ia masih sangat berpotensi untuk berkembang.
“Yang membanggakan lagi, meski anak lahir dan dibesarkan di Jakarta tapi pinter memainkan wayang. Antawecana dan olah sabetnya juga semakin bagus. ” tuturnya.

Tentang sosok Prof Sumaryoto, beliau adalah seorang pakar yang sangat mencintai wayang kulitkulit. Meski UNINDRA bukan kampus kesenian, namun beliau benar benar memiliki kecintaannya yang luar biasa pada seni. UNINDRA secara intens dalam menggelar kesenian. Itu bentuk kecintaan beliau Prof. Sumaryoto pada seni budaya. Bahkan kadang dalam situasi normal, satu bulan bisa 2 kali menggelar pentas wayang kulit seperti ini. ” ujarnya lagi.
Adapun kerjasama Unindra dengan TVRI dikatakan oleh Kabul Budiono dalam perkembangannya semakin baik. Hal ini karena sama sama berjuang melestarikan seni budaya warisan leluhur yang adiluhung.
“TVRI sebagai PR-nya masyarakat yang juga harus melestarikan kebudayaan dan melaksanakan misi pendidikan. Unindra sebagai lembaga pendidikan juga memiliki peran yang baik dalam pelestarian seni budaya. ” ujar Kabul Budiono seraya menutup bincangannya. (Saring Hartoyo)