Rabu, Oktober 9
Shadow

DESA KETANDA DAN UNINDRA PGRI JAKARTA JALIN KERJA SAMA LESTARIKAN BUDAYA WAYANG KULIT.

Sutarno Kepala Desa Ketanda, Sumpiuh Banyumas. (SH)

Selarasindo.com–Sutarno (47) Kades Ketanda, kecamatan Sumpiuh kabupaten Banyumas. Ia menjabat sebagai Kades Ketanda sejak tahun 2013, sehingga sudah sua kali ia terpilih.

Petani penderes.
Dikatakan oleh Sutarno, bahwa desa Ketanda saat ini penduduknya berjumlah sekitar 5000 jiwa. Terdiri dari 27 RT, 4 RW dan dua Kadus. Sumber ekonomi penduduknya mayoritas penderes untuk bahan gula merah. Selain itu pedagang dan karyawan swasta. Ketika ditanya tentang pembangunan infrastruktur, untuk wilayah desa Ketanda, jalan sudah diaspal.

Sutarno saat menyerahkan wayang gunungan kepada Rektor UNINDRA PGRI Jakarta yang kemudian diserahkan kepada sang cucu dalang milenial Agnesworo Rafi Ramadhan sebagai pertanda diawalinya pentas wayang kulit dengan lakon Babat Alas Kikis Tunggulrono di depan Pasar Hewan Sibangkong, Sabtu 18/3)23.Siaran wayang kulit ini juga bisa ditonton di TVRI Jateng dan di chanel youtube Unindra, 18/3/23.(SH)

” Hanya perlu perawatan, ” ujar Sutarno.

Masalah yang mendasar bagi desa Ketanda adalah Desa Janggolan yakni perangkatnya tidak punya bengkok, tidak seperti desa lain pada umumnya.

Usai pentas, dalang milenial Agnesworo Rafi Ramadhan jadi rebutan ibu – ibu yang minta foto bersama. (SH)

” Meski demikian, namun kami tetap bersyukur. Atas perjuangan teman- teman semuanya, desa kami berhasil membangun Pasar Desa yang diresmikan pada tahun 2015. Dan hari ini kami meresmikan Pasar Hewan yang terdiri dari dua bangunan masing masing berukuran 6 x 12 meter. Alkahamdulillah impian dan harapan masyarakat itu kini sudah terwujud, ” ujarnya Sutarno disela pagelaran wayang kulit Sabtu siang 18/3/23.

Terima kasih pada Unindra PGRI Jakarta.

Pada peresmian Pasar Hewan  Sibangkong sekaligus peringatan hari jadi kabupaten Banyumas ke 452, maka pada Sabtu 18 Februari 2023, ia punya hajat besar. Guna memeriahkan sekaligus menghibur masyarakat, Sutarno menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi swasta kondang di tanah air yakni Unindra PGRI Jakarta.

Bagaikan gayung bersambut lantaran punya kepentingan sama yakni melestarikan seni budaya warisan nenek moyang kita yakni wayang kulit. Demikian pula Unindra PGRI Jakarta juga punya program pelestarian seni budaya khususnya wayang kulit.

Prof. H Sumaryoto Rektor Unindra PGRI Jakarta juga telah berjuang kerja keras selain membekali mahasiswanya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tak lupa juga menanamkan rasa cinta terhadap seni budaya warisan para leluhur. Diantaranya seni wayang kulit. Maka UNINDRA juga mendirikan sanggar yang anggotanya Seniman dan seniwati yang juga mengabdi di UNINDRA sebagai dosen.

” Kami amat berterima kasih kepada Bapak Rektpr UNINDRA PGRI Jakarta yang telah membantu memeriahkan acara peresmian Pasar Jewan sekaligus perayaan Hari Jadi Kabupaten Banyumas ke 452. Semoga UNINDRA semakin jaya. ” ujar Sutarno lagi.

“Sebagai orang tua kami berharap agar anak anak muda lulusan SLTA kelak melanjutkan ke perguruan tinggi di UNINDRA PGRI Jakarta, ” ujar ayah dua anak yang memiliki hoby mancing ini. (Saring Hartoyo).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.