Rabu, Oktober 9
Shadow

WARGA DESA JATIMULYO BERHASIL CIPTAKAN ALAT TAKAR DAN KEMASAN.

Wahidun Kusnianto Kepala desa Jatimulyo saat memaparkan potensi desanya dalam acara OVOS di Hotel Kolopaking Kebumen, Jumat 10 /3/23. (SH).

Selarasindo.com–Desa Jatimulyo. Kecamatan Alian kabupaten Kebumen Jawa Tengah pada Jumat 10 Maret 2023 mengikuti kompetisi One Village One Story (OVOS ) yang diselenggarakan oleh Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI) bekerjasama dengan Pemda Kebumen.

OVOS diikuti sebanyak 80 desa di kabupaten Kebumen, sedangkan yang lolos dalam babak penyisihan 43 desa.

Usai memberikan paparan dihadapan dewan juri tentang sejarah dan potensi desanya, Wahidun Kusnianto selaku Kepala Desa Jatimulyo menyempatkan  waktu berbincang dengan selarasindo.com.

Alat Takar dan Kemasan hasil karya Mujiono warga Desa Jatimulyo kecamatan Alian, Kebumen. (SH). 

Desa Jatimulyo dulu dikenal sebagai pengrajin perabotan rumah tangga yang terbuat dari bahan tembaga seperti: Wajan, Ceret, Kenceng, Kendil dan lainnya.

” Namun sayang sekali dengan perkembangan jaman karya anak bangsa berupa peralatan dapur yang terbuat dari tembaga tersebut saat ini sudah jarang ditemui, ” ujar Wahidun lagi.

Dalam kesempatan tersebut pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Jatimulyo antar waktu (PAW) sejak 12 Februari 2020 ini menuturkan bahwa desanya berpenduduk sekitar 3462 jiwa terdiri dari 6 RW dan 22 RT. Masyarakatnya mayoritas sebagai petani buruh atau penggarap.

Selain petani, masyarakat juga banyak yang menggeluti profesi di bidang budidaya ikan yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN). Selain itu juga banyak yang menggeluti profesi sebagai peternak kambing, domba dan Sapi.

“Kalau untuk peternak sapi, warga kami belum begitu banyak. Yang banyak justru bergelut sebagai pedagang sapi, ” ujarnya lagi.

Desa Jatimulyo berdekatan dengan kota Kebumen sehingga sebagai penyangga kebutuhan masyarakat baik dari hasil pertanian maupun peternakan. Untuk itu ia mengajak warganya untuk terus menekuni baik dibidang pertanian, peternakan, maupun perikanan yang merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia.

Alat takar dan kemasan. 

Dalam kesempatan tersebut Wahidun juga memaparkan tentang potensi Desa Jatimulyo yang sempat jadi brand yakni hasil karya salah satu warganya dibidang teknologi berupa alat takar, kemasan dan timbangan untuk : Tepung, gula, beras, jagung dan lainnya.

Alat tersebut hasil karya salah satu warganya yakni Mujiono seorang guru tapi juga bergelut sebagai grosir yang melayani pesanan kemasan kecil dalam jumlah banyak. Dari situlah Mujiono kemudian berupaya mencari solusi agar bisa membuat alat takar atau kemasan agar efektif dan efisien, yang akhirnya berhasil menciptakan alat tersebut.

Alat yang dalam proses hak cipta ini sudah banyak dipesan baik masyarakat di Jawa maupun luar Jawa. Untuk mengembangkan potensi desanya ia berharap adanya tim pendamping baik dalam hal Hak Cipta maupun pengembangannya agar karya tersebut tidak diduplikasi.

Wahidun (tengah) foto bersama dewan juri. (SH).

Tantangan.

Dengan adanya OVOS ini bagi Wahidun merupakan sebuah tantangan. Hal ini menurutnya bahwa dunia ini sedemikian lebar.

“Dengan mengikuti OVOS ini kami banyak tambah wawasan dan jadi motivasi untuk terus berkarya. Semoga Desa Jatimulyo kelak bisa menjadi desa mandiri dan tepat guna, ” ujarnya. (Saring Hartoyo).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.