Rabu, Mei 1
Shadow

CUK ALEGITA ST :” SANITASI, CIPTAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT”.

Slamet Agus Riyadi ST, Kordinator Jabar & Jateng, saat menyampaikan teknik dan manfaat sanitasi berbasis lingkungan di Pendapa Praba Wulan AKP, Rabu 26/8. (SH)

Selarasindo.com–Dalam upaya menciptakan Perilaku Hidup  Bersih Sehat (PHBS), Kementerian PUPR melalui Dirjen Cipta Karya memberikan bantuan kepada masyarakat berupa sanitasi berbasis lingkungan. PHBS merupakan salah satu upaya untuk mencegah berbagai penyakit utamanya  yang saat ini dikhawatirkan yakni Virus Corona (Covid-19).

Dukungan ini diberikan melalui Program Padat Karya Tunai Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas). Selain untuk mencegah virus corona, program padat Karya Pamsimas dan Sanimas ini juga bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat ditengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Praktik penyedotan air limbah. (SH).

Hal itu disampaikan oleh Cuk Alegita ST, Kordinator Kabupaten Banyumas dalam Forum Diskusi  Perwakilan KSM dan KPP dalam kegiatan Sanitasi Perdesaan (FGD) yang diselenggarakan  di Pendapa Praba Wulan, Agro Karang Penginyongan (AKP) desa Karangtengah Cilongok kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Rabu 26/8/2020.

Diskusi dikuti 30 orang dari perwakilan 10 desa, 8 kecamatan yang mendapat bantuan tersebut yakni desa :  Pasinggangan, Krandegan, Banjaranyar,  Darma Keradenan, Petarangan, Sibrama, Kutayasa dan  desa Banteran. Kegiatan ini berkaitan dengan adanya bantuan sanitasi bagi Masyarakat Penghasilan Rendah (MPR).

Selanjutnya Cuk Alegita menuturkan bahwa jumlah penerima bantuan sanitasi dimasing-masing desa tergantung  dari kondisi masyarakatnya. Satu desa antara 30-35  bilik, tergantung besarnya Rencana Anggaran Belanja yang ada karena berkaitan dengan upah tenaga kerja dan harga material.

Cuk Alegita ST, kordinator kabupaten Banyumas. (SH)

“Hal ini karena upah kerja dimasing-masing desa berbeda. Begitu pula dengan harga materialnya.” ujar Cuk lagi.

Bantuan sanitasi tersebut ada tiga jenis yakni Bilik, Septik  dan Sumur Sampah. Bangunan tersebut dikonsep sesuai standar SNI yakni kedap air. Tujuan kedap air adalah untuk meminimalisir terhadap pencemaran lingkungan.

Dalam forum ini juga membahas persiapan pelaporan program sanitasi tahap akhir tahun 2020 yang diawali pada bulan April. Mulai dari sosialisasi,  pelaksanaan, pelaporan hingga evaluasi.

Acara juga dihadiri Slamet Agus Riyadi ST, Kordinator Jawa Barat dan Jawa Tengah yang menyampaikan tentang teknik  dan manfaat sanitasi sesuai standard SNI. (Saring Hartoyo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.